Jumat, 08 Desember 2017

2017, menuju 2018

Haloo, apa kabar tahun 2017?
Tidak terasa sudah (hampir) satu tahun, dua belas bulan, 54 minggu, 366 hari sudah (hampir) terlewati.
Tinggal sisa 3 minggu lagi, atau 21 hari lagi menjelang tahun yang baru.

Saya bukan tipe orang yang senang membuat resolusi. Tetapi tahun ini rasanya saya perlu sedikit menoleh ke belakang untuk mengevaluasi dan belajar untuk perkembangan diri saya pribadi di tahun yang akan datang.

Peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi di tahun 2017? Yuk, mari kita lihat kembali.

Ternyata, setelah saya mengintip dapur blog ini, tulisan pertama di tahun 2017 adalah di bulan April, tepatnya tanggal 22. Hehee, ini mah sudah hampir masuk di bulan ke-lima. Itupun masih dalam bentuk draft karena belum di-publish 😉 hihiii, ini kebiasaan buruk saya memang. Banyak menulis, tidak ada yang dipublish. Bukan karena tidak selesai, lebih karena tidak PD. Penyakit.
Tapi baiklah, setelah saya sadari, saya terima, maka saatnya saya menikmati dan syukuri. #sadarisyukurinikmati

Oh, tapi ada tulisan yang mengangkat refleksi tahun 2016. (lihat di sini)

Oke, mari kita membuat sub-judul yang sama, agar terasa aliran idenya.

1. Sepuluh (10) Hal yang perlu disyukuri tahun 2017 
- Semakin mantap dengan karir yang sedang dijalani. Menjadi psikolog, therapist, trainer, facilitator, counselor, meditator, kinesiolog.
- Semakin banyak keterampilan dan perkembangan profesional yang dirasakan baik untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain.
- Semakin banyak kesempatan terbuka untuk perkembangan dan pengembangan personal maupun profesional.
- Rejeki makin mengalir dari banyak pintu di semua arah (#eciee..)
- Keluarga sehat semua. Atha sudah umur 5 tahun, Papa sehat (meskipun masih terpisah jarak), Eyang sehat di Malang, Mama sehat (meskipun perlu ada beberapa penyesuaian terkait penyerapan energi ketika praktik), Umi juga baik-baik saja. Puji Tuhan.
- Uang pendidikan di Asuransi Pendidikan sudah keluar untuk anak masuk SMA. Hahaaa... ini ada ceritanya, ketika saya masih single (dan sedang jomblo), tidak punya pacar, tapi sok yakin ikutan asuransi pendidikan anak. Ya begini jadinya, anak sendiri masih umur 5 tahun, tapi asuransi pendidikan sudah untuk memasukkan anak di tingkat pendidikan SMA. 😆
- Beberapa tagihan cicilan (yang terbesar) akhirnya lunasss... Puji Tuhan. Starting to earn more money from the money I have now. 👌👍👊💞∞⧝
- Beberapa terapi yang pernah saya jalani, mulai terasa manfaatnya sekarang. (the energy flow which help me allign with the Source. Make me easier to deal with frustration, able to forgive, start to have my personal voice, starting to feel the energy of creation, being steady on the ground). Thank you.. Thank you.. Thank you..
- Some of the professional courses I have been participating in and practicing it in my own cases, start to be able to be shared. For example: How to live mindful, How to be centered and balanced, How to integrate body in learning.
- Buku suami terbit (Penelitian Fenomenologis), hahaaa.. bukan hasil karyaku tapi, paling tidak ada andilku-lah sebagai isteri yang siap dicuekin kalau pas beliaunya lagi menulis... itu kan bisa dibilang kontribusi juga tho. Paling tidak keluarga La Kahija mensyukuri ini. PUJI TUHAN.

2. Pengalaman luar biasa di tahun 2017
Tahun 2017 ini pertama kalinya aku mulai mengajarkan kelas meditasi dan ini kelas sharing berbayar. Baiklah, ayo kita mulai serius belajar dan mengorganisir-nya.

3. Pembelajaran/ Hikmah sepanjang tahun 2017
Bulan September dan Oktober merupakan bulan kesehatan mental. Dimulai di tanggal 10 September Hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia (World Suicide Prevention Day), sampai Hari Kesehatan Mental Sedunia di tanggal 10 Oktober.
Tahun ini, sengaja membuat janji dalam diri untuk mulai mengkampanyekan pentingnya kesehatan mental di dalam Sosial Media pribadi. Jadi selama 30 hari, iG: @saiasilia menuliskan artikel singkat mengenai pentingnya memberi perhatian lebih pada kesehatan mental. Belum apa-apa sih dibandingkan banyak orang lain, tapi ini merupakan kemenangan pribadi buat saya. Buat orang introvert yang tidak terlalu nyaman dan tidak terlalu suka mengumbar hasil pikiran, hasil refleksi pribadi ke ranah publik, yang sudah saya lakukan cukup membanggakan (sekali lagi ya, ini untuk saya pribadi... yippiiii, prok prok prok Good Job 👌✌).

4. Tantangan 2016 yang sudah terlampaui di tahun 2017?
Pindah rumah? 
Resign dari kantor?
Kerja dari rumah?
Punya bisnis baru? (👌✓)

Dari empat hal di atas, yang sudah dijalankan baru no.4, "Punya bisnis baru." Iya, tahun 2017 moment Samatha Center akan re-launching. Semoga dapat terus jalan yah. Bisa berbagi, bisa memberikan kontribusi untuk sekitar dan masyarakat. Semoga, amin.

5. Tantangan/ Target Pencapaian untuk 2018?
Jika tahun 2016 adalah Tahun Pangilan bagiku,
maka tahun 2017 adalah Tahun Penjajagan.
dan tahun 2018 ingin kujadikan sebagai Tahun Kriya, atau Tahun Berkarya.
Aku ingin bisa memaksimalkan apa yang bisa aku buat, apa yang bisa aku lakukan, apa yang bisa aku sumbangkan, apa yang dapat aku tinggalkan untuk kebaikan dunia, sebelum aku dipanggil kembali. Sebelum masa tugasku berakhir 💫😉.

Catatan akhir tahun 2018 yang saya inginkan adalah kegiatan apa saja yang sudah saya lakukan.
Training? Fasilitasi? Meditasi? MBL? Mindfulnes?
Konseling?
Konsultasi Psikologis?
Movement Based Learning?
Samatha Center? Rumah Samatha? Samatha Press?

Touch For Healing?
Shiatsu?
Dua kegiatan ini pingin saya pelajari dan kembangkan menjadi salah satu layanan.


***

Dec 2017 (3 minggu menjelang pergantian tahun)


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Article: Mari Bicara Stres

Stres bukanlah sesuatu yang sekedar 'kita lalui'.  Stres sesungguhnya adalah pengalaman fisiologis pada tubuh fisik kita. Saat ada ...