Stres bukanlah sesuatu yang sekedar 'kita lalui'. Stres sesungguhnya adalah pengalaman fisiologis pada tubuh fisik kita. Saat ada 'zat' yang dianggap membahayakan tubuh, maka tubuh akan menghasilkan hormon cortisol dan adrenalin untuk membantu mengatasi zat tersebut. Saat sudah terlewati kondisi tersebut, maka produksi cortisol dan adrenalin menurun sehingga tubuh kembali ke kondisi normal.
Sistem syaraf yang bekerja saat kita berada dalam kondisi stres pun mengakibatkan perubahan-perubahan fisiologis, salah satunya adalah pada pola napas. Perubahan ini mengakibatkan kita mengalami perubahan cara pandang terhadap lingkungan sekitar kita.
Tetapi ini bukan berarti stres adalah merupakan hal yang buruk. Stres yang berakibat buruk disebut distres sedangkan yang berdampak baik disebut eustres. Stres yang baik, misalnya saat kita jatuh dan terluka, maka tubuh akan mengalami stres karena mengatasi kuman yang masuk ke dalam tubuh. Atau saat kita stres sedang menghadapi presentasi. Stres tersebut membuat kita memikirkan strategi atau kemungkinan pertanyaan yang muncul saat presentasi, sehingga kita justru melakukan persiapan yang cukup dan memadai.
Stres menyebabkan kita beradaptasi dan berkembang.
Masalah utama bukan pada Stres, melainkan jika stres menjadi kronis. Kondisi tubuh berada dalam stres berkepanjangan ini yang menjadi masalah utama. Ini artinya tubuh tidak memiliki waktu untuk pulih kembali kepada situasi yang normal.
Kita perlu memiliki strategi dan instrumen yang tepat untuk membantu kita mengelola stres. Namun begitu, masih banyak yang belum tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami stres.
Berikut ini akan diberikan tips-tips yang dapat menjadi alternatif untuk mengatasi stres.
Saat sudah mengetahui tips berikut, disarankan untuk melatih dan melakukannya saat tidak sedang stres, agar badan mulai terbiasa menjadikan ini sebagai bagian dari praktik self-care.
Kelola Stres dari Tubuh.
1. Grounding.Agak sulit mencari padanan kata 'grounding' dengan istilah dalam bahasa Indonesia. Pada intinya step pertama ini adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan dengan mengembalikan kesadaran pada tubuh. Seringkali saat stres, pikiran yang lebih dominan. Itu sebabnya banyak yang menjadi 'overthinking' saat sedang stres.
2. Breathwork
Saat sedang stres, tubuh kita mengaktifkan sistem syaraf sympatik yang membantu kita mengatasi kondisi yang kita anggap membahayakan.
Jika memang ada dalam bahaya yang real, tentu saja reaksi ini tepat. Namun, seringkali tidak demikian. Situasinya saja yang dianggap membahayakan padahal secara real tidak demikian. Contohnya, menghadapi ujian. Banyak siswa bahkan orangtua yang menganggap ujian sebagai situasi yang sangat urgent, bahkan bisa disetarakan dengan situasi hidup atau mati. Ini kan kurang tepat.
Bernapas, membuat kita relaks. Saat relaks, sistem syaraf yang aktif adalah parasympatik. Sistem saraf parasympatik ini mengakibatkan tubuh siap mencerna dan mengolah informasi. Itu sebabnya, saat ujian, semestinya siswa berada dalam kondisi yang tenang agar pikiran jernih dan dapat mengerjakan soal dengan lebih optimal.
3. Meditasi
Meditasi bukanlah praktik keagamaan suatu keyakinan tertentu. Meskipun meditasi merupakan sikap yang umum dipraktikkan saat sedang beribadah. Sikap menerima, tenang dan pasrah merupakan sikap yang dominan dalam praktik meditasi.
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa meditasi memberikan dampak positif terhadap pengelolaan stres.
4. Nutrisi
Pilihan makanan yang bernutrisi membantu kita mampu mengatasi stres lebih mudah. Saat kita makan dengan mindful dan sadar, kita dapat makan untuk kebutuhan fisik bertumbuh dan berkembang. Banyak dari kita makan untuk membantu menekan rasa tegang, rasa cemas, rasa 'kurang' yang kerap muncul saat stres.
Ini yang disebut sebagai 'Emotional Eating', makan karena emosi. Saat stres, kita akan cenderung makan secara berlebihan, atau sama sekali tidak mau makan. Atau kita cenderung memilih makanan yang manis-manis dengan kadar gula tinggi untuk memberi rasa bersemangat.
5. Tidur
Kualitas tidur perlu diperhatikan. Bangun rutinitas tidur yang nyaman dengan bau-bauan dan lampu yang digelapkan. Kondisi ini dapat membantu kita siap untuk beristirahat.
Tidur dibutuhkan, karena saat tidur, tubuh kita memperbaiki dirinya sendiri.
6. Sinar Matahari
Sinar matahari memberikan banyak sekali vitamin yang dapat memboosting vitalitas dan energi kita.
Sehingga disarankan untuk tubuh kita merasakan sinar matahari pagi mengenai sensori di tubuh untuk membantu mengatasi stres.
Happy Healing,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar